Bunga potong Alpinia sp mempunyai sifat mudah rusak dan layu, dengan kesegaran hanya bertahan antara 4-5 hari. Kerusakan bunga ditandai dengan layunya petal bunga, dan memudarnya warna bunga. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, maka diperlukan teknologi pengemasan bunga potong (basah/kering) dalam upaya mempertahankan kesegaran bunga dan memperpanjang jangkauan distribusi pemasarannya dengan menggunakan larutan pengawet (pulsing) dan plastik polietilen (0,03 mm).
Keunggulan :
* Penggunaan pengemas plastik dan kertas koran meningkatkan masa kesegaran bunga Alpina sp sebesar 17,25% dibanding tanpa pengemasan.
* Menghasilkan mutu yang bagus, dengan tingkat kerusakan bunga yang rendah (+ 5%) dan masa peragaan yang panjang (15 hari).
Aplikasi/manfaat :
* Dapat memperpanjang masa peragaan bunga potong dengan memberikan perlakuan pulsing
* Dapat diterapkan di tingkat petani maupun pedagang, sehingga mereka dapat melakukan penyimpanan bunga potong lebih lama serta menghemat biaya transportasinya.
Hasil Penelitian Tahun 2008 :
* Diperoleh puncak respirasi bunga yang terjadi pada hari kedua penyimpanan, yaitu terlihat dengan terjadinya lonjakan produksi CO2
* Formula pulsing dengan menggunakan sukrosa dan gula dapat meningkatkan kesegaran bunga potong
* Diameter dan panjang bunga selama peragaan meningkat cukup signifikan
* Metode pengemasan cara basah menghasilkan mutu bunga yang lebih baik dibanding pengemasan cara kering
(BB Pascapanen)
Home »
» Teknologi Pengemasan Bunga Potong Alpinia sp
Posting Komentar