Hasil samping padi dan limbahnya

Hasil samping dari penanganan pascapanen padi terdiri atas 20-23% sekam, 8-18% dedak dan 3-5% menir.

1. Sekam
Sekam dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar baik dalam keadaan mentah/segar maupun arang curah atau briket. Pemanfaatan sekam segar antara lain untuk bahan bakar kompor sekam keperluan energi panas skala rumah tangga, dan energi panas pengering bahan bakar sekam.
Cara pembuatan: Sekam segar ditumpuk melingkar disekitar cerobong dengan ukuran tinggi sekitar 150 cm, diameter cerobong 20 cm, kapasitas 15 kg/jam. Api pembakaran yang terdapat dalam cerobong secara bertahap membakar sekam segar. Sekam yang terbakar sewaktu-waktu disiram air untuk menghindari pembakaran sempurna (pyrolisa). Rendemen arang sekam mencapai 75,45% serta kadar abu 1%. Arang sekam merupakan bahan bakar dengan asap rendah. Dapat digunakan dalam keadaan curah maupun dalam bentuk briket.
Cara Pembuatan : Pembuatan arang briket dapat dilakukan dengan menggunakan bahan campuran lempung (tanah liat) dan perekat seperti tapioca. Perbandingan arang dan perekat
Sekitar satu bagian perekat dengan tiga bagian arang sekam.

2. Dedak
Proses pemanfaatan dedak menggunakan metoda penyangraian diatas kuali dan menghasilkan produk dedak dan bekatul awet.
Cara Pembuatan : Sejumlah dedak/bekatul segar sesuai kapasitas wajan/kuali diletakan diatas perapian. Dengan cara penyangraian, dedak/katul di bolak-balik dan penyangraian dihentikan sampai timbul aroma harum.

3. Menir
Pemanfaatan menir menjadi tepung dapat dilakukan melalui proses penepungan baik melalui metoda basah dan metoda kering.
Cara Pembuatan : Proses pembuatan tepung dari menir dilakukan dengan menggunakan alat penepung tipe Disc Mill (Penggiling Piring) dan dapat menghasilkan tepung dengan kehalusan 85-100 mesh.