Home » » Teknik penggilingan padi yang baik

Teknik penggilingan padi yang baik

Written By enrico on Rabu, 23 Februari 2011 | 19.25

Teknik penggilingan padi yang baik melalui tahapan proses sebagai berikut :
- Persiapan bahan baku
Untuk menghasilkan beras yang berkualitas harus menggunakan bahan baku gabah yang berkualitas pula. Gabah harus diketahui varietasnya, asal gabah, kapan dipanen, kadar air gabah dan langsung dikeringkan sampai kadar air 14%, baik melalui penjemuran atau menggunakan alat pengering. Penundaangabah kering panen lebih 2 -3 akan menimbulkan kuning. Gabah yang sudah kering sebaikknya dicegah tidak kehujanan karena dapat meningkatkan butir patah dan menir. Usahakan gabah yang digiling adalah gabah kering panen yang baru dipanen agar penampakan putih cerah dengan cita rasa yang belum berubah. Bila menggunakan gabah kering yang telah disimpan lebih dari 4 bulan atau 1 musim, maka penampakan beras tidak optimal (buram) dan terjadi perubahan cita rasa (tingkat kepulenan menurun).
- Proses Pemecahan Kulit
Pada proses ini, mula-mula tumpukan gabah disiapkan di dekat lubang pemasukan (corong sekam) gabah. Mesin penggerak dan mesin pemecah kulit dihidupkan, kemudian corong sekam dibuka-tutup dengan alat klep penutup. Proses pemecah kulit dilakukan 2 kali (ulangan) dan diayak 1 kali dengan alat ayakan beras pecah kulit agar dihasilkan beras pecah kulit (BPK). Ayakan BPK untuk varietas butir bulat (ukuran lubang ayakan 0,8 inci) dan butir panjang (ukuran lubang ayakan 1 inci) berbeda. Proses pemecah kulit berjalan baik bila butir gabah pada beras pecah kulit tidak ada. Namun bila masih banyak butir gabah harus distel kembali struktur rubber roll dan kecepatan putarannya.
- Proses Penyosohan Beras
Proses ini menggunakan alat penyosoh tipe friksi yaitu gesekan antar butiran, sehingga dihasilkan beras yang penampakannya bening. Beras pecah kulit disosoh 2 kali. Penyosohan pertama menggunakan mesin penyosoh tipe kulit friksi (dapat digunakan merk ICHI N 120 kapasitas 1200 kg per jam) dan sosoh kedua menggunakan mesin penyosoh merk ICHI N 70 kg per jam). Perlu diperhatikan kecepatan putaran untuk mencapai beras berkualitas adalah 1100 rpm dengan menyetel gas pada mesin penggerak dan menyetel katup pengepresan keluarnya beras. Proses penyosohan berjalan baik bila rendemen beras yang dihasilkan sama atau lebih dari 65% dan derajat sosoh sama atau lebih dari 95%. Untuk mengelompokkan kelas mutu beras dapat ditambah ayakan beras. Dianjurkan menggunakan alat penyosoh tipe friksi karena menghasilkan kehilangan hasil selama penggilingan terendah (3,14% dibanding alat penyosoh tipe abrasive (3,54%).
Usaha meningkatkan mutu beras hasil giling tergantung dari produk akhir yang diinginkan konsumen. Ada 3 jenis preferensi kondumen terhadap beras, yaitu beras bening, beras putih dan beras mengkilap. Untuk memproduksinya diperlukan proses yang berbeda. Untuk pembuatan beras dengan penampakan bening menggunakan alat penyosoh tipe friksi, untuk beras putih menggunakan alat penyosoh tipe abrasive dan untuk beras putih menggunakan alat penyosoh sistem pengkabutan.
- Proses Pengemasan
Beras hasil giling sebaiknya tidak langsung dikemas, sampai sisa panas akibat penggilingan hilang. Jenis kemasan disarankan memperhatikan beras isinya. Untuk kemasan lebih dari 10 kg sebaiknya menggunakan karung plastik yang dijahit tutupnya. Sedangkan untuk yang ukuran 5 kg dapat dengan kantong plastik dengan tebal 0,8 mm. Fakta yang perlu diperhatikan dalam memilih jenis kemasan adalah kekuatan kemasan, bahan kemasan (sebaikknya bersifat tidak korosif dan tidak mencemari produk beras, kedap udara atau pori-pori penyerapan uap air dari luar tidak mengganggu peningkatan kadar air beras dalam kemasan), serta label kemasan untuk beras hendaknya mencantumkan nama varietas (untuk menghindari pemalsuan).
- Proses Penyimpanan
Tempat penyimpanan beras yang harus diperhatikan adalah kondisi tempat penyimpanan harus aman dari pencurian dan tikus, bersih, bebas kontaminasi hama (Caliandra sp. Dan Tribolium sp.) dan penyakit gudang, ada pengaturan aerasi, tidak bocor dan tidak lembab. Sebelum beras disimpan sebaiknya dilakukan pemeriksaan. Karung keras diletakkan diatas bantalan kayu yang disusun berjejer dengan jarak 50 cm untuk pengaturan aerase, tidak langsung kontak dengan lantai untuk menghindari kelembaban, memudahkan pengendalian hama (fumigasi), serta teknik penumpukan beras.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. enrico73 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger